Selasa, 25 Januari 2011

Success Secret - Surat 1


Matthew-ku terkasih,
Bagaimana kabarmu? Waktu seperti terbang jika kau seusiaku. Aku tidak dapat mengingat apa yang aku lakukan kemarin. Tetapi aku ingat pernah mengajarmu. Apakah kau ingat ketika kau benar-benar tertarik pada sejarah, ketika “bola lampu” muncul di pikiranmu? Aku ingat. Seorang guru selalu mengingat kenangan-kenangan semacam itu. Karena hal-hal seperti itu jarang muncul. Mungkin lima atau enam kali dalam karier selama empat puluh tahun. Aku ingat hal itu dengan baik. Aku dapat mengatakan padamu apa yang kita diskusikan di kelas, siapa yang memperhatikan dan siapa yang tidak. Aku berani bertaruh kau ingat topiknya, walaupun itu sudah sangat lama. Kau mempunyai ingatan yang luar biasa.
Matthew, apakah kau masih ingat akan mimpi-mimpimu? Semua hal luar biasa yang ingin kau lakukan? Kuharap kau telah melakukannya. Kebanyakan orang mempunyai mimpi-mimpi dan kemudian bermimpi lebih lanjut. Orang-orang yang merengkuh mimpi mereka dan menjadikannya nyata - merekalah orang-orang yang dapat merubah dunia. Apakah kau sedang mengubah dunia, Matthew?
Tentu saja, kita dapat mengubah dunia melalui banyak cara. Sebagian orang menemukan sesuatu yang mengubah semua cara hidupnya. Yang lain menciptakan musik yang menyentuh hati orang lain. Sebagian orang mengajar dan kadang-kadang melihat sebuah ”bola lampu” yang berpijar pada kepala seorang murid. Bahkan aku dengan caraku yang sederhana, dapat membuat pengakuan kecil bahwa aku mengubah dunia. Itu terjadi jika kau dan yang lain melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Jika kau dan sekelompok lain yang dapat kusentuh, melakukan sepersekian dari apa yang kalian katakan akan kalian lakukan, dunia ini berada pada tangan-tangan terbaik.
Matthew, apa kau masih ingat ketika aku bertanya pada setiap orang di kelas, apa yang ingin mereka lakukan setelah lulus? Mungkin kau heran mengapa aku ingin tahu. Informasi itu aku perlukan agar aku dapat menyesuaikan pelajaranku untuk setiap murid. Kau mungkin tertawa dan berkata, ”Apa hubungannya dengan sejarah?” tetapi aku yakin, aku dapat menyentuh beberapa orang dengan mengetahui ke mana tujuan mereka.
Sebagian orang mempunyai yang tinggi, sedangkan sebagian lainnya rendah. Apa kau masih ingat Johnny Barber? Ia berkata akan menjadi presiden pada suatu hari nanti. Ia mungkin telah melakukan hal itu jika saja ia masih hidup. Kelasku merupakan kelas yang cerdas. Teman-teman kelasmu mengatakan padaku bahwa mereka ingin menjadi akuntan, pengacara, pakar nuklir, dokter, maupun jurnalis. Seseorang ingin menjadi pengusaha. Itu merupakan kata yang umum sekarang. Tetapi, aku pertama kali mendengarnya ketika Howard mengatakannya di kelas. Apakah kau ingat apa yang ingin kau lakukan waktu itu, Matthew? Apakah kau sedang melakukannya? Belum terlambat jika kau belum memulainya. Tidak pernah ada kata terlambat untuk menggapai sebuah cita-cita. . Mengapa? Aku mendapatkan gelar Ph.D.-ku pada usia tujuh puluh tahun. Keluargaku memanggilku orang tua yang bodoh, tapi aku ingin membuktikan pada diriku bahwa aku dapat melakukannya. Bahkan, aku sangat antusias.
Kau harus memiliki gairah, Matthew. Katakan, apa gairahmu?
Satu hal lagi. Ramahlah pada dirimu sendiri. Kita cenderung untuk bersikap lebih keras pada diri sendiri daripada terhadap orang lain. Santai dan teruslah meningkatkan penghargaan dirimu. Beberapa orang memaki diri selama bertahun-tahun untuk hal-hal sepele yang telah mereka lakukan atau tidak mereka lakukan. Biarkan semua itu berlalu. Maafkan dirimu dan bergeraklah maju.
Yah, hanya itu yang ingin kusampaikan saat ini. Aku dapat saja menanyakan apa kau sudah menikah atau tidak. Tetapi aku yakin kau telah menikah. Aku harap kau telah mempunyai anak. Kau akan menjadi ayah yang hebat.
Aku tahu bahwa aku telah tua dan usang. Tapi aku telah menjalani satu kehidupan yang baik, Matthew. Menjadi seorang guru memang tidak glamor, menarik, atau dibayar tinggi. Tapi menjadi guru adalah-dan masih selalu-hasratku. Aku sangat senang melihat bola lampu yang berpijar. Jagalah dirimu baik-baik, Matthew.

Franklin B. Nevin


( Richard Webster, 2002)